Nama : Nur Faizah
Nim : 131310000916
Kelompok : 7 (terakhir)
Mapel : Telaah materi II
Bab 4 : Sejarah Perkembangan Islam Masa Khulafaur Rasyidin
·
Kompetensi Inti :
1.
Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
3.
Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
·
Kompetensi Dasar :
1.
Menghayati pola kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
sebagai imlementasi dari kewajiban berdakwah.
2.
Memiliki sikap semangat ukhuwah sebagai
implementasi dari pemahaman strategi dakwah untuk masa sekarang dan akan
datang.
3.
Mendeskripsikan proses pemilihan Khulafaur
Rasyidin.
1.
Tujuan Pembelajaran
-
Untuk dapat menjelaskan Pengertian Khulafaur
Rasyidin.
-
Untuk dapat menjelaskan Nama-nama dan Biografi
Khulafaur Rasyidin.
-
Untuk dapat menjelaskan Proses Pengangkatan
Khulafaur Rasyidin.
2.
Rangkuman
Materi Pembelajaran
A.
Pengertian Khulafaur Rasyidin
Khalifah adalah jabatan tertinggi dalam
kepemimpinan Islam pasca Rasulullah Saw. wafat. Mereka dipilih oleh umat
Islam melalui Musyawarah.
Tugas seorang khalifah selain sebagai kepala
Negara, dia juga menjabat sebagai panglima pasukan Islam yang memiliki
kewenangan luas dalam hal pemerintahan dan kepala negara diemban oleh sahabat
terdekatnya secara berurutan. Secara bahas, Khulafaur Rasyidin adalah para
khalifah yang mendapat petunjuk. Keempat khalifah tersebut adalah:
1.
Abu Bakar As Shidiq ( memerintah 632-834 M)
a.
Biografi Abu Bakar As sidiq
Nama asli beliau adalah Abdullah ibnu Abi
Quhafah at Tamimi, dimasa jahiliyahnya bernama Abdul Ka’bah. Setelah masuk
Islam, Nabi mengganti namanya menjadi Abdullah Abu Bakar.
Abu Bakar adalah seorang sahabat Nabi yang
terkenal akan kedermawanannya. Proses terpilihnya Khalifah Abu Bakar As siddiq
Setelah Rasulullah Saw.
wafat, kaum muslimin dihadapkan sesuatu problema yang berat, karena Nabi
sebelum meninggal tidak meninggalkan pesan apa dan siapa yang akan mengganti sebagai
pimpinan umat.
Ditengah kekosongan
pemimpin tersebut, ada golongan sahabat dari Anshar yang berkumpul di tempat
Saqifah Bani Sa’idah yang dipimin seorang sahabat yang sangat dekat dengan
Rasulullah Saw, yaitu Sa’ad bin Ubadah tokoh terkemuka Suku Khazraj.
Pada saat Ubadah
mengajukan wacana dan gagasan tentang siapa yang pantas menjadi pemimpin
sebagai pengganti Rasulullah ia menyatakan bahwa kaum Anshar-lah yang pantas
memimpin kaum muslimin. Namun, kaum Muhajirin yang diwakili Abu Bakar
mengatakan pada golongan Anshar bahwa jabatan khalifah sebaiknya
diserahkan kepada kaum Muhajirin, karena merekalah yang lebih dulu memeluk
Agama Islam. dengan usulan Abu Bakar kaum Anshar tidak dapat membantah
usulannya. Dan akhirnya diikuti kaum Anshar untuk membaiat
Abu Bakar kecuali Sa’ad bin Ubadah.
Lain Abu Bakar lain pula Umar bin Khattab. Pada
saat khalifah Abu Bakar merasa dekat dengan ajalnya, ia menunjuk Umar bin
Khattab untuk menggantinya, namun sebelum menyampaikan ide dan gagasannya untuk
menunjuk Umar, Abu Bakar memanggil beberapa sahabat terkemuka dan sahabat
lain dari sahabat muhajirin dan Anshar untuk di mintai penilaian dan
pertimbangan dan akhirnya mereka menyetujui.
2.
Umar bin Khattab (634-644 M)
a.
Biografi Umar bin Khattab
Umar ibnu Khatab
putera dari Nufail al Quraisy dari susku bani Adi, salah satu kabilah suku
Quraisy. Karena sifatnya yang tegas, tak jarang Umar mendebat Rasulullah,
seperti dalam Perjanjian Hudaibiyah. Sebab, ia merasa perjanjian tersebut
merugikan kaum muslimin. Namun, dibalik badannya yang kekar dan kaut serta
wataknya yang keras dan tegas, umar meniympan sofat yang lembut dan perasa.
Hatinya mudah tersentuh sampai menangis terharu. Tak jarang para sahabat
menyaksikan Umar menangis setelah shalat karena teringat dosa-dosanya pada masa
Jahiliyah.
b.
Proses pengangkatan dan gaya kepemimpinan Umar
bin Khattab
Pada tahun 634 M, ketika pasukan muslim sedang
bergerak menaklukan Syam, Abu Bakar jatuh sakit. Ketika itu, Abu Bakar menunjuk
Umar untuk menggantikannya.
3.
Usman bin Affan (644-656 M)
a. Biografi Usman bin Affan
Usman bin Affan enam tahun lebih muda dari
Nabi. Kabilahnya Bani Umayyah. Abu Bakar salah satu sahabat nabi dan lewat Abu
Bakar inilah Usman masuk Islam. Selain sifatnya lemah lembut dan tutur katanya
halus, Usman seorang laki-laki pemalu.
b. Proses pengangkatan dan gaya kepemimpinan
Usman bin Affan
Pada hari rabu waktu shubuh, 4 Dzulhijjah 23 H,
khalifah Umar yang hendak mengimami shalat di masjid mengalami nasib naas.
Ditikam oleh seorang budak dari Persia milik Mughirah bin Syu’bah yang bernama
Abu Lu’lu’ah Fairuz.
Sepeninggal Umar bin Khattab, Dewan Syura mulai
bersidang untuk menentukan pengganti Umar. Calon khalifah yang tersisa hanyalah
Ali bin Abi Thalib dan Usman bin Affan sebagai khalifah. Ketika di baiat, usia
Usman bin Affan hampir 70 tahun. Ia terpilih mengalahkan Ali bin Abi Thalib
sebagian karena pertimbangan usia.
4.
Ali bin Abi Thalib (656-661 M)
a. Biografi Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalaib lahir pada hari jum’at tanggal 13
Rajab di Kota Mekkah sekitar tahun 600 M. Ia lahir dari pasangan Abu Thalib bin
Abdul Muthalib dan Fatimah binti Asad.
Sejak kecil Ali hidu serumah dengan Muhammad
Saw, berada di bawah asuhan Nabi, Ali tumbuh berkembang. Segala kebaikan di
ajarkan oleh Nabi kepada sepupunya. Sepeninggal Nabi saw, Ali menjadi tempat
para sahabat meminta pendapat.
b.
Proses Pengangkatan dan Gaya Kepemimpinan Ali
bin Abi Thalib
Pada saat pemberontak mengeung rumah Khalifah
Usman, Ali mengutus dua putra lelakinya untuk ikut melindungi Khalifah Usman.
Namun, hali itu tak amu mencegah bencana yang menimpa Khalifah Usman dan kaum
muslimin. Khlaifah Usman terbunuh secara keji pada tanggal 17 Juni 656 M.
Beberapa
sahabat terkemuka, ingin membaiat Ali sebagai khalifah. Mereka memndang bahwa
dialah yang pantas dan berhak menjadi seorang khalifah. Setelah terus menerus
didesak, pada tanggal 24 Juni 656 M, bertempat di Masjid Nabawi.
Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang
tangkas, cedas, tegas, teguh pendirian dan pemberani. Ia juga tidak segan-segan
memerangi yang melakukan pemberontakan. Diantara peerangn itu adalah Perang
Jamal dan Perang Siffin.
3.
Metode Pembelajaran
Metode
yang digunakan adalah metode ceramah dan penugasan. Karena materi ini
menceritakan tentang biografi dan proses pengangkatan Khulafaur Rasyidin.
0 komentar:
Posting Komentar