Sabtu, 18 Juni 2016

TELAAH MATERI KELAS X SEMESTER I SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM



Nama               : Navis Nur Amaliah
Nim                 : 131310000817
Kelompok       : VI

BAB I
TELAAH MATERI KELAS X SEMESTER I
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

A.      Pendahuluan
Islam merupakan sebuah agama yang sangat besar, di indonesia islam adalah sebuah agama mayoritas. Dari sini lah timbul pembahasan-pembahasan tentang islam yang lebih di kenal dengan bidang studi “sejarah kebudayaan islam” ( SKI ). Bidang studi ini mempunyai pokok-pokok bahasan yaitu mempelajari tiap-tiap sejarah dalam agama islam, dari mulai awal mula islam,lalu masa-masa para sahabat, dan khulafa’ul rasyidin sampai saat ini. Islam mempunyai sejarah yang sangat panjang dan menarik untuk di pelajari, dari sini kita bisa mngetahui apa-apa saja yang terjadi dari awal mula kebangkitan islam sampai saat ini.
Pembahasan tentang sejarah peradaban sejarah dan kebudayaan islam oleh ahli-ahli sejarah barat maupun timur diawali dengan uraian tentang sejarah bangsa arab sebelum Islam. Hal ini memang tersas relevan, mengingat negri dan bangsa arab adalah yang pertama kali mengenal dan menerima islam. Adalah suatu fakta bahwa agama islam diturunkan di jazirah arab; karena itu sudah barang tentu bangsa arablah yang pertama kali mendengar dan menghayati dan mengenal islam.
Seajarah perkembangan masyarakat arab dalam kenyataan tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan islam. Bangsa arab adalah suatu bangsa yang diasuh dan dibesarkan Islam; dan juga Islam didukung dan berkembang luaskan oleh bangsa arab. Dengan jelas sejarah menunjukan bahwa kemajuan bangsa arab sampau menjadi bangsa besar, kuat dan bersatu adalah berkat kesetiaan dan keikhlasannya terhadap islam. Demikian pula, islam cepat tersiar dan tersear luas ke penjuru dunia, berkat peranan islam.
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah MA  merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/ peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.
Pada pembelajaran Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kurikulum sebagai program pendidikan ini berfungsi sebagai pedoman dan alat dalam menyelenggarakan kependidikan dan kegiatan pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan.

B.     TUJUAN
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1.      Memberikan pengetahuan tentang sejarah islam dan kebudayaan islam kepada para peserta didik, agar ia dapat memberikan konsep yang obyektif dan sistematis dalam perspektif sejarah.
2.      Mengambil I’tibar, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah.
3.      Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan ajaran islam berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada.
4.      Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya berdasarkan tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur.

C.    Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) SKI di MA
Selain KI-KD, di sini penulis juga akan memaparkan cakupan materi dan alokasi waktu mata pelajaran SKI di Madrasah MA sebagai berikut:
Nama sekolah       : MA.
Mata Pelajaran     : SKI
Kelas / Semester   :  X/ I

1.   KOMPETENSI INTI
·         Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
·         Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
·         Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
·         Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

2.   KOMPETENSI DASAR
·         Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim
·         Meneladani perilaku sabar Rasulullah Saw. pada saat menghadapi berbagai intimidasi masyarakat Quraisy di Mekkah.
·         Meneladani sikap istiqamah Rasulllah saw. dalam melaksanakan beribadah
·         Memahami sistem peribadatan bangsa Quraisy sebelum Islam.



BAB II
ANALISIS  PEMBAHASAN

A.    IDENTITAS
Dalam buku tersebut sudah memunculkan pengertian, tujuan dan manfaat, sejarah peradaban bangsa Arab sebelum islam, serta hal-hal lain yangdapat memberi gambaran kepada siswa tentang pentingnya mempelajari sejarah kebudayaan islam.

B.     KI, KD Dan Materi Serta Alokasi Waktu
Kurikulum Nasional menetapkan beberapa standar yang harus dipenuhi oleh semua satuan pendidikan. Standar-standar itu tidak hanya menyangkut Standar Isi yang meliputi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar maupun Kompetensi Inti. Lulusan melainkan juga Standar Proses (RPP). Agar peserta didik dapat mencapai KI, KD, maupun SKL mata pelajaran SKI di MA secara optimal,  juga perlu didukung oleh berbagai standar, salah satunya adalah standar proses.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah progam perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. RPP dikembangkan berdasarkan silabus. Dengan kata lain, RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah terhadap peristiwa penting sejarah kebudayaan Islam mulai perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW. Setelah pemakalah melihat dari KI dan KD kemudian diturunkan kepada Silabus, antara KI dan KD serta materi pembelajaran yang disertai dengan ruang lingkup dan tujuan dari Sejarah Kebudayaan Islam tersebut telah sesuai, begitu juga dengan tujuan pembelajaran pendidikan agama islam pada Sejarah Kebudayaan Islam  di MA  dengan melihat dari taraf kemampuan siswanya,  kedalaman dan keluasan materi serta jenjang pembelajarannya sudah  sesuai, serta tidak adanya kecacatan antara program kurikulum. Dan dilihat dari landasannya juga telah sesuai yang mencakup 3 landasan yaitu:

ü  Filosofis
Kurikulum pada hakikatnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa, maka kurikulum yang dikembangkan juga harus mencerminkan falsafah atau pandangan hidup yang dianut oleh bangsa tersebut.

ü  Sosiologis
Landasan sosiologis kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Mengapa kurikulum harus berlandaskan kepada landasan sosiologis? Anak-anak berasal dari masyarakat, mendapat pendidikan baik informal, formal, maupun nonformal dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu kehidupan masyarakat dan budaya dengan segala karakteristiknya harus menjadi landasan dan titik tolak dalam melaksanakan pendidikan. Oleh karena itu tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik kekayaan, dan perkembangan masyarakat tersebut.

ü  Psikologis
Kondisi psikologis merupakan “karakteristik psiko-fisik seseorang sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk prilaku dalam interaksi dengan lingkungan”. Perilaku-perilakunya merupakan manifestasi dari ciri-ciri kehidupannya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak,  yang menyangkut prilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Dan, pada pelaksanaannya di lapangan jika dianalisis lebih lanjut, Mengenai alokasi waktu pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang cakupan pembelajaran SKI di MA  tersebut cukup luas, dengan waktu  2 X 45 menit  sudah memadai atau cukup dengan melihat alokasi waktunya yang sudah disediakan.
Menurut pemakalah yang menjadi kendala adalah metodenya, kerena metode adalah  hal yang menunjang bagi keberhasilan suatu pembelajaran, maka tugas gurulah yang harus bisa memilih dan memilah strategi apa yang cocok untuk digunakan dan pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam  tersebut,  kerena pembelajaran SKI merupakan mata pelajaran yang sering dianggap membosankan bagi sebagian besar siswa, maka perlu diadakan inovasi dan variasi  dalam proses  penyampaian pembelajaran, misalnya dengan beralih ke metode pembelajaran yang lain, selain metode ceramah yang dianggap monoton, meski terkadang metode ceramah bisa menjadi senjata yang ampuh dalam menyampaikan materi kepada siswa.

C.    KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Proses yang ditunjukkan dalam silabus sudah baik yaitu menjadikan peserta didik aktif dalam KBM, tergantung bagaimana seorang guru mengolah dan menjadikan siswa tertarik dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

D.    INDIKATOR
Indikator pencapaian yang ingin dicapai sudah legkap dan menyeluruh sebagai acuan setelah proses pembelajaran, yaitu sudah meliputi :
·         Menjelaskan  keadaan bangsa Arab sebelum kerasulan Muhammad
·         Menyebutkan  sesembahan Bangsa Arab sebelum Islam
·         Menjelaskan  kelahiran Nabi Muhammad saw.
·         Menguraikan  perjalanan hidup Muhammad saw.
·         Menceritakan  kondisi Bangsa Arab sebelum Islam

E.     SUMBER BELAJAR
Selain dari buku siswa yang ada, peserta didik juga harus mencari sumber belajar yang lain yang relevan dengan materi yang dipelajari. Misalnya dari berbagai media.   

F.     METODE
Dilihat lebih lanjut menurut analisis simpulan pemakalah pada materi pembelajaran SKI ini  masih ada kekurangannya diantaranya yaitu:
a.       Metode Sejarah Kebudayaan Islam masih menggunakan metode lama seperti ceramah meskipun kadang metode ceramah  bisa menjadi senjata ampuh dalam penyampaian materi.
b.      Kerena materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini cakupannya cukup luas apalagi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini menuntut siswa untuk mengingat tokoh dan tahun di mata pelajaran sejarah kebudayaan islam maka seorang guru harus bisa memilih model metode apa yang cocok digunakan untuk setiap pembelajaran.
c.       Materi Sejarah Kebudayaan Islam yang diberikan ini masih belum memperhatikan minat dan kebutuhan individu dan sosial.

Mengenai metode dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam,Karakteristik setiap mata pelajaran berbeda-beda, khususnya materi SKI yang berisikan informasi berupa data-data dan fakta sejarah, maka pemilihan metode yang tepat akan memudahkan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pemilihan metode yang salah akan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran.
Banyak metode pembelajaran yang biasa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran khususnya untuk pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini, diantaranya: ceramah, diskusi, pengalaman lapangan, debat, demonstrasi, dan sebagainya. Dari sekian banyak metode yang biasa dilakukan di ruang belajar adalah metode ceramah (lecturing). Metode ini sangat dominan dalam paradigma belajar Teacher-centered, (pembelajaran berpusat pada guru). Dan pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini bisa menggunakan Alat Bantu dengar  ( Audio-Visual) serta gambar gambar tentang sejarah kebudayaan islam. Selain itu, bisa ditambah dengan beralih ke metode pembelajaran yang lain, selain metode ceramah, bisa juga menggunakan metode:
a.       Metode pemberian tugas dan resitasi
b.      Metode diskusi
c.       Metode tanya jawab
d.      Metode karyawisata

G.    EVALUASI
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai.
Ada beberapa teknik evaluasi yang dapat dilakukan secara komplementer sesuai dengan kompetensi yang dinilai dalam mata pelajaran SKI. Teknik penilaian yang di maksud antara lain :
a.       Tes (ujian)
Alat ini dipakai untuk mengukur kompetensi siswa yang berhubungan dengan pengetahuan data sejarah. Pengetahuan itu bisa berupa informasi mengenai apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana peristiwa bersejarah terjadi. Secara teknis pelaksanaan tes ini bisa berupa tes lisan dan tulisan, sedangkan untuk jenisnya bisa berupa objektif atau subjektif.
b.      Tes Praktik (kinerja)
Ini adalah tes yang meminta peserta didik melakukan perbuatan / mendemonstrasikan/ menampilkan keterampilan. Dalam rancangan penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam ulangan dan ujian. 
c.       Observasi
Ini adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung, dan/ atau diluar kegiatan pembelajaran.
d.      Penugasan
Ini adalah penilaian dengan cara pemberian tugas kepada peserta didik selama pembelajaran  baik secara perorangan maupun perkelompok.



e.       Portofolio
Ini kumpulan dokumen dan karya –karya peserta dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan kreatifitas peserta didik (Popham, 1999).
f.       Proyek
Proyek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
g.      Produk (hasil karya)
Ini adalah penialaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu hasil karya, penilaian produk ini dilakukan terhadap persiapan, pelaksanaan/ proses pembuatan dan hasil.
h.      Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang dipaparkan secara deskriftif.
i.        Evaluasi  diri 
Ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal

Selain itu, ada beberapa penilaian dari berbagai aspek, yaitu meliputi :
1.      Aspek Kognitif
Yaitu ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Jadi kemampuan siswa yang berkaitan dengan kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan intelektual mulai dari kemampuan mengingat sampai dengan kemampuan memecahkkan suatu masalah. Pada tiap-tiap tingkatan aspek kognitif ini pennilaian dapat dilakukan dengan jenis penilaian yang berbentuk tes diantaranya:
a.       Ulangan harian; dapat dilakukan secara periodic, misalnya setiap satu atau dua materi pokok yang selesai diajarkan, guru dapat membuat soal dalam bentuk obyektif dan non obyektif, tingkat berpikir yang terlibat mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
b.      Tugas kelompok, bentuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Para siswa dianjurkan mencari data lapangan atau pengamatan terhadap suatu fenomena, atau membuat suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan berkelompok.
c.       Tugas individu; dapat diberikan tiap minggu dengan bentuk tugas/ uraian obyektif atau non obyektif. Tingkat berpikir yang terlibat mulai dari aplikasi, analisis, sampai sintesis dan evaluasi.
d.      Ulangan semester; ujian dilakukan pada akhir semester dengan bentuk soal ujian pilihan ganda atau uraian, campuran pilihan ganda dan uraian, tingkat berpikir mulai dari pemahaman dan evaluasi.

2.      Aspek afektif
Kemampuan afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Jadi sikap atau tingkah laku yang dilakukan oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar- mengajar, baik sikap terhadapp mata pelajaran, maupun sikap yang berhubungan dengan nilai nilai yang tertanam dalam materi, untuk mengukur hasil belajar yang berupa sikap paling tepat dipakai pada skala sikap. Skala sikap yaitu sejenis angket tertutup dimana pertanyaan/ pernyataan mengandung sifat sifat  dari nilai nilai yang menjadi tujuan pengajaran.

3.      Aspek psikomotor
Ranah psikomor berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian- bagiannya. Ranah ini berkaitan dengan kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman belajar tertentu. Menurut Ryan (1980) sebagaimana yang dikutip oleh Mimin Haryati (2006), dikatakan bahwa penilaian hasil belajar psikomotorik dapat dilakukan tiga cara yaitu:
a.       Melalui pengamatan langsung serta penilaian siswa selama proses belajar mengajar (praktek langsung)
b.      Setelah proses belajar mengajar yaitu dengan cara memberikan tes kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, keteramppilan dan sikap.
b.      Beberapa waktu setelah proses belajar selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
BAB III
PENUTUP

A.    SOLUSI DAN SARAN
1.      Guru harus berperan aktif dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, guru harus menguasai bahan ajar yang akan disampaikan dan penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran.
2.      Evaluasi Hasil Penilaian Pembelajaran SKI seorang guru SKI harus bisa melakukan evaluasi terhadap tes dan menetapkan standar keberhasilan.
3.      Jika semua siswa telah menguasai suatu kompetensi dasar maka pelajaran dapat dilanjutkan dengan materi berikutnya, dengan catatan guru memberikan perbaikan (Remedial) kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan dalam menguasai kompetensi dasar.
4.      Diharapkan bagi peserta didik dapat mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kegiatan tersebut.


Posted on by Abd.Rozaq.6.PAI.A.7.TelaahPAI.UNISNU.JEPARA | No comments

0 komentar:

Posting Komentar